Rabu, 19 Januari 2011

Meraup Keuntungan dari Anakan Ayam kampung

Saat ini suplai bibit ayam kampung berkualitas bagi para peternak ayam kampung masih jauh dari cukup. Day old chicken (DOC) alias anakan ayam kampung umumnya diperoleh secara kolektif dari sejumlah peternak di berbagai daerah yang berbeda. Akibatnya, mutu ayam kampung menjadi tidak terjamin serta tidak seragam.

Padahal dari segi harga, ayam kampung relatif lebih stabil bila dibandingkan dengan ayam negeri. Begitu pula DOC ayam kampung, harganya konstan sekitar Rp3.500 setiap ekor. Sementara harga DOC ayam ras berkisar Rp2.500–Rp3.000 per ekor. Belum lagi lantaran cita rasa dagingnya lebih enak lagi rendah kolestrol, permintaan daging ayam kampung lebih banyak ketimbang ayam negeri. Oleh karena itu meski biaya pakan melambung, peternak ayam kampung tetap menikmati untung. Apalagi ayam kampung doyan pakan racikan.

Induk ayam kampung tetap produktif jika diberi menu pakan oplosan broiler stater sebanyak 50%, layer stater 30%, serta dedak sebanyak 20%. Ayam kampung juga memiliki daya tahan tubuh lebih kuat bila dibandingkan dengan ayam negeri. Sehingga biaya obat-obatan bisa ditekan. Meski dari segi perputaran modal, usaha pembesaran anak ayam kampung potong lebih cepat, dalam jangka panjang bisnis DOC-nya lebih menguntungkan. Selain itu, resiko usahanya relatif lebih kecil.

Untuk memulai bisnis DOC ayam kampung, Laurent menyarankan calon peternak memiliki induk minimal 1.000 ekor, serta fasilitas pendukung yang terdiri atas kandang seluas 200–250 m2 dan mesin tetas berkapasitas 1.000 butir. Harga induk ayam kampung berkualitas baik berkisar Rp35.000–Rp45.000. Sementara mesin tetas bisa dibeli seharga Rp 15 juta–Rp 16 juta. Sebaiknya indukan dipelihara dari sejak DOC sebab bila membeli ayam dewasa kemudian dipelihara dalam satu kandang akan saling bertarung. Selain itu bisa mencegah biaya investasi indukan.

Diperlukan ketelitian untuk  memilih bibit yang akan dijadikan indukan. Paling tidak harus diketahui ayam kampung tulen. Ciri-cirinya, warna bulunya tidak seragam. Begitu pula kulit, daging dan telurnya. Induk berkaki kuning lebih banyak diminati daripada induk dengan warna kaki abu-abu dan putih. Banyak masyarakat menganggap, ayam kampung berkaki kuning mampu mengeluarkan kaldu lebih banyak ketimbang ayam kampung yang lain.

Tips usaha DOC ayam kampung• Semua telur yang akan ditetaskan wajib dibersihkan, misalnya menggunakan lap basah. Sekecil apapun kotoran yang menempel bisa mengakibatkan telur gagal menetas.
• Setelah bersih, telur dikeringkan anginkan dan disimpan dalam ruang teduh. Sebaiknya tidak lebih dari 1 minggu. Setelah jumlahnya mencukupi, masukkan ke dalam mesin penetas.
• Suhu dalam mesin dipertahankan 37,8 ‘C. Meleset 0,2 ‘C saja, telur tidak akan menetas.
• Pada hari ke-10, telur diteropong untuk menyeleksi yang rusak.
• Anak ayam menetas pada hari ke-21. Kemudian disortir dan diberi vaksin.
• DOC siap dipasarkan dengan cara dimasukkan ke dalam boks kardus bervariasi. DOC mampu tidak makan selama 48 jam. (*/idepeluangusaha)
loading...

0 comments:

Terimakasi atas kunjunganya, Silahkan tinggalkan pesan..
Komentar Anda sangat berarti bagi kami