Saya ingi kembali memposting proposal Usaha jamur beserta analisa kelayakan usaha. semoga saja dengan adanya posting terkait usaha jamur tiram ini bisa membantu bagi anda yang ingin memulai usaha jamur tiram.
Hampir seluruh bidang kehidupan terpengaruh secara nyata dan bidang pertanian terbukti mampu bertahan menghadapi kondisi itu. Potensi wilayah Indonesia yang berada di garis Katulistiwa sungguh luar biasa, sebagian besar flora dan fauna hidup dan berkembang biak dengan baik (mega biodiversity). Dengan iklim tropis yang panas dan lembab sangat cocok sekali untuk pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis jamursalah satu diantaranya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus).
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.
Beberapa jenis jamur Tiram seperti Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), Tiram Merah (Pleurotus flabelatus), Tiram Kuning atau jenis jamur Tiram yang lain dapat dibudidayakan menggunakan berbagai media yang ketersediaannya berlimpah di Indonesia, seperti kayu gergajian, ampas tebu (bagas), jerami, sekam, dan bahan lain yang mengandung banyak lignoselulosa.
Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya jamur tiram sebagai bahan makanan yang lezat dan bergizi, maka permintaan konsumen dan pasar jamur tiram di berbagai daerah terus meningkat. Kebutuhan konsumsi jamur tiram meningkat sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan serta perubahan pola konsumsi makanan penduduk dunia. Jamur tiram barangkali satu dari sedikit jenis sayuran berharga relatif mahal. Jamur tiram mengandung 18 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan tidak mengandung kolesterol.
Ditinjau dari aspek biologinya, jamur tiram relatif lebih mudah dibudidayakan. Pengembangan jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas sehingga bisa diusahakan pada skala rumah tangga atau sebagai usaha sampingan skala kecil. Selain itu masa produksi jamur tiram relatif lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat dan kontinu. Dengan karekteristik jamur tiram tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu upaya dalam perbaikan ekonomi dan gizi keluarga.
TUJUAN DAN MANFAAT
Pengembangan budidaya jamur tiram putih ini bertujuan untuk memberikan suatu alternatif investasi yang menguntungkan bagi investor serta melibatkan masyarakat sebagai mitra (plasma) sehingga akan memberikan manfaat sebagai berikut:
Keuntungan yang cukup tinggi bagi Investor dalam waktu investasi yang relatif pendek;
Menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa dilakukan pada skala rumah tangga (meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan keluarga);
Menyediakan sumber pangan dan divesifikasi produk pangan yang lezat dan bernilai gizi tinggi;
Berperanserta dalam peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat kalangan menengah ke bawah;
ANALISA KELAYAKAN PROYEK
Analisis kelayakan ekonomi budidaya jamur tiram putih dapat dijelaskan sebagai berikut:
Budidaya jamur Tiram Putih sebanyak 20.000 baglog membutuhkan Modal Investasi sebesar Rp. 69.400.000 (Enam puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah) dan Modal Kerja yang dibutuhkan untuk operasional sema 2 bulan sebesar Rp. 50.502.400 (Lima puluh juga lima ratus dua ribu rupiah).
Dengan populasi 20.000 baglog akan diperoleh potensi produksi sebesar 12.000 kg dengan rata-rata per baglog menghasilkan 600 gram per musim (4 – 5 bulan). Harga jual jamur tiram di kumbung Rp. 8000/kg dan apabila dijual ke pasar lokal Rp. 10.000 – 12.000/kg. Dengan demikian potensi pendapatan yang akan diperoleh sebesar 0,6 kg x 20.000 x Rp. 8000 = Rp. 92.000.000 (Sembilan puluh dua juta rupiah) dalam waktu 6 bulan (termasuk tahap persiapan) atau rata-rata pendapatan kotor Rp. 8.000.000 (delapan juta rupiah) per bulan.
Harga pokok produksi untuk menghasilkan 1 kg jamur tiram Rp. 5.627 jauh lebih kecil dibandingkan dengan harga jual jamur tiram Rp. 8000 sehingga margin keuntungan masih cukup besar. Berdasarkan hasil perhitungan aliran kas (Cash Flow) menghasilkan Internal Rates of Return (IRR) sebesar 48%, jauh lebih besar dari bunga bank (interest) yang digunakan yaitu 13,2%.
Perhitungan Pay Back Periode (PBP) menghasilkan nilai sebesar 1,82 artinya modal investasi dan modal kerja akan dapat dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun sepuluh bulan.
Berdasarkan uraian tersebut budidaya jamur tiram putih sangat layak sebagai alternatif investasi yang menguntungkan.
Demikianlah Artikel proposal usaha jamur tiram, yang saya sampaikan semoga bermanfaat.
loading...
0 comments:
Terimakasi atas kunjunganya, Silahkan tinggalkan pesan..
Komentar Anda sangat berarti bagi kami