a) Harga jual berdasar biaya
Menetapkan harga jual berdasar biaya merupakan yang paling banyak digunakan. Caranya simpel, berapa total biaya yang dikeluarkan ditambahkan dengan margin keuntungan yang diinginkan, maka itulah harga jual produk tersebut.
Contoh, misalkan pedagang sparepart motor di atas kulakan suatu sparepart seharga Rp 8.400/unit. Ditambah dengan biaya transporttasi dan biaya lain yang jika dihitung per unit, total biayanya misal Rp 1.000. Plus ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan misal 20 persen, maka harga jual produk tersebut Rp 8.400 + Rp 1.000 + Rp 1680 (20 persen keuntungan dari harga produk) = Rp 11.080
b) Harga jual berdasar kompetisi
Cara menetapkan harga jual berdasar kompetisi ini biasa dipakai oleh pendatang baru. Karena dia “pemain” baru untuk berjualan produk sejenis yang lebih dulu ada, maka dia akan mengecek berapa harga jual kompetitor sebelum memutuskan untuk menetapkan harga jual bagi produknya.
Biasanya harga jualnya lebih murah dari produk yang lebih dulu ada. Meski lebih murah, biasanya tetap sedikit mendapat keuntungan. Bedanya, mungkin margin keuntungan yang didapat lebih sedikit dibanding kompetitor.Dalam beberapa kasus, ada juga yang berani rugi saat menerapkan strategi harga jual berdasar kompetisi ini. Biasanya, hal itu dilakukan oleh pemodal besar. Prinsipnya, tak mengapa rugi di awal-awal, yang penting selanjutnya bisa untung terus. Pertimbangan lain menggunakan strategi harga jual berdasar kompetisi ini demi mempercepat penetrasi pasar dan memperbesar market share konsumen.
c) Harga jual berdasar tujuan khusus
Strategi ketiga untuk menetapkan harga jual produk menggunakan pendekatan tujuan khusus. Tujuan apa yang ingin anda capai dari harga jual tersebut. Tujuannya, bisa untuk meningkatkan jumlah penjualan, mendongkrak image produk, atau tujuan khusus lainnya. Misalkan, karena akan datang produk baru, maka untuk menghabiskan stok lama digelarlah cuci gudang. Misalkan lagi, karena mendekati lebaran, maka digelarlah promo lebaran untuk memanfaatkan momen. Contoh kasus yang juga saya alami sendiri mengenai pentingnya penetapan harga jual ini juga saya bagikan di produk InstanX. Silahkan anda pelajari kembali diproduk InstanX.com tersebut.
Mengenai soal margin keuntungan itu sendiri, tiap niche bisa beda. Jual bahan bangunan margin untungnya berbeda dengan jual makanan atau jual buah-buahan. Tiap jenis produk dalam satu niche pun kadang juga bisa beda. Belum lagi, kalau anda terapkan strategi penjualan lainnya, misal cross-selling, harganya bisa beda lagi.
Tapi yang terpenting, apapun strategi harga jual yang anda pakai, sebaiknya:
- Selalu ukur hasil penjualan anda. Karena itu bukan hanya berkait dengan strategi pricing yang sedang anda lakukan, tapi juga strategi marketing anda.
- Kreatif. Jangan terpaku dengan satu cara. Selalu coba pikirkan cara baru untuk menjual produk anda lebih banyak dan lebih luas.
- Amati selalu situasi pasar terkini.
Semoga bermanfaat, bagi pengunjung, dan saya ucapkan pula terimakasi kepada mas joko yang telah berbagi inspirasi bisnis.
loading...
Thanks sangat inspiratif sbg bahan mengajar saya di smk
BalasHapusSilahkan.. semoga bermanfaat..
BalasHapus